Thursday, January 30, 2014

ART

Kolase By Liana Suci Lestari
Ini gue, sebagai pembukaan, silakan amati sejenak gambar di atas! Dan coba tebak, apa yang akan gue jadiin topik tulisan gue kali ini? Kali ini gue bukannya mau ngebahas soal kenarsisan gue di sekolahan. Melainkan gue pengen berbagi pengalaman gue sewaktu kuliah. Semangat ya bacanya, jangan bosen duluan... 

Suatu hari di sela-sela kesibukan, gue tertarik buat buka laptop lama. Laptop merk AXIOO yang gue punya ini udah penuh dengan koleksi film-film gue. Secara dulu pas jaman kuliah gue up to date banget soal film. Sekarang mau nyari film aja susah, penyewaan VCD/DVD jauh. Di Purwodadi ada sih, itupun juga mesti pake uang jaminan Rp 100.000,-  kalo rumahnya di luar kota Purwodadi. Padahal dulu jaman kuliah, minjem VCD/DVD tinggal titip KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) aja.

Kembali lagi ke Laptop, selain koleksi film yang bejibun. Gue juga pengkoleksi lagu dan foto. Koleksi lagu gue ada sekitar belasan ribu. Kali ini gue bukan mau ngebahas koleksi lagu atau film gue. Tapi gue mau ngomongin soal foto. Waktu lagi buka-bukain foto jaman dulu. Gue nemuin beberapa foto hasil karya gue sewaktu kuliah.

Di semester antara menjelang PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) gue mendapat mata kuliah SENI. Disitu gue mulai belajar seni musik dan seni lukis dengan berbagai teknik. Pada pelajaran seni musik, dosen gue ngajarin bagaimana cara memainkan alat musik suling. Secara teoritis gue cukup ngerti sih sama apa yang diajarkan oleh dosen. Tapi prakteknya yang agak sulit. Setelah beberapa pertemuan berlangsung, akhirnya gue bisa memainkan alat musik tersebut. Selain seni musik, dosen juga mengajarkan seni lukis menggunakan berbagai macam teknik. Ini dia beberapa gambar hasil karya gue.

Membuat Sketsa
Lukisan 1 Kebun
Lukisan 2 Tanaman Lidah Mertua
Lukisan 3 Wonderland
Lukisan 4 Animals
Kolase "Simphony Daur Ulang"
Yang terakhir ini teknik kolase (menempel). Alat-alat yang digunakan antara lain; karton, lem kayu, gunting dan bahan-bahan bekas lainnya. Membuat kolase nggak sulit kok. Untuk menguasai teknik ini yang paling penting adalah IMAJINASI. Kolase bisa dibuat dari bahan biji-bijian, kertas bekas, kain, bahkan ampas kopi bekas kita minum juga bisa digunakan sebagai medianya tergantung kreativitas dan imajinasi kita. Waktu itu, gue bikin dari kain, kapas, tutup botol, batu, dan kertas ticket TIMEZONE.

Pengalaman-pengalaman yang pernah gue dapat di bangku kuliah ini nggak bakal gue lupain. Dan yang paling penting lagi, ilmu yang gue dapat di masa itu bakalan terus gue kembangin dan tularkan untuk anak-anak didik gue. Semoga bermanfaat juga untuk pembaca sekalian. (^O^)

Thursday, January 23, 2014

SMANIA

Kalo ngomongin masa-masa SMA, gue suka nyesel sendiri sama kebodohan yang pernah gue lakuin pada masa itu. Ceritanya berawal dari tahun 2007, pada waktu itu seperti siswa lulusan SMP pada umumnya, gue bingung buat nentuin mau ngelanjutin sekolah dimana. Secara mama udah nyerahin semua keputusan di tangan gue, dengan konsekuensi “dimanapun gue sekolah, gue mesti bertanggungjawab dan menyelesaikan sekolah dengan baik”. Seperti orang tua kebanyakan yang khawatir kalo anak gadisnya salah pergaulan, mama gue selalu mengingatkan untuk JAGA DIRI dan JAGA NAMA BAIK ORANG TUA.

Pada saat mencari sekolahan yang tepat, tujuan gue sebenarnya cuma satu yaitu gue pengen selalu deket sama cowok yang gue suka. Makanya gue mutusin untuk nyari sekolahan bareng dia. Setelah melalui pertimbangan yang cukup rumit, akhirnya kami memutuskan untuk mendaftar di salah satu SMA Negeri favorite di Purwodadi. Keesokan harinya setelah mempersiapkan dokumen sebagai syarat pendaftaran, gue dan cowok yang gue suka itu berangkat menuju sekolah tersebut. Mendekati hari tes masuk, gue denger kabar kalo temen cowok gue mengundurkan diri dan mendaftar di sekolah lain. Nyesek banget rasanya, mungkin gara-gara putus asa gue nggak niat banget ngerjain soal tes masuk dan akhirnya gue resmi DITOLAK.

Oke, akhirnya atas saran kakak sepupu gue masuk ke salah satu SMK swasta di kota Purwodadi. Gue ngambil jurusan akuntansi. Pada tahun pertama sekolah, gue merasa bahwa “bukan ini yang gue mau”. Gue jadi sering bolos sekolah, nilai gue jelek banget sampai-sampai gue pernah ngeloncatin tembok belakang sekolah untuk bolos sekolah. Gue sering banget dipanggil ke BP dan mendapat hadiah spesial dari guru BP. Ya, itulah gue, gue nyesel banget kalo ingat waktu itu, secara sengaja gue menyia-nyiakan kepercayaan yang mama gue kasih. Gue baru sadar saat penerimaan rapot, nilai 4,70 dengan huruf D (baca: Donkey) pada pelajaran matematika terpampang nyata di rapot gue.

Rapot Istimewa
Sejak saat itu, gue mulai berubah. Gue bertekad mau merubah diri gue menjadi lebih baik lagi. Gue mulai bergaul dengan teman-teman yang baik, rajin dan pinter, gue rajin ngerjain tugas yang bapak/ibu guru kasih dan yang paling penting gue rajin berangkat sekolah. Gue juga aktif mengikuti OSIS dan PRAMUKA di sekolah. Selama 2 tahun berturut-turut kerja keras gue terbayar, nilai rapot gue mulai membaik, prestasi gue meningkat. Gue dengan bangga memamerkan ini ke mama gue dan tentunya pacar gue juga (sekarang suami). Ternyata kalo kita mau berusaha, kita pasti bisa meraih apa yang kita inginkan. Suatu saat nanti gue pengen jadi cewek pekerja keras. Gue nggak mau kalah sama lebah.

Puncaknya pada tahun 2009, setelah melewati UN gue nggak sabar nunggu hari pengumuman kelulusan. Tiba saatnya pengumuman kelulusan, gue sama mama datang ke sekolah. Gue sih udah optimis banget bakalan lulus. Tapi gue nggak nyangka pada saat hasil UN diumumkan, gue dapat BONUS dari ALLAH. Gue bangga mendapatkan PERINGKAT 2 sebagai LULUSAN TERBAIK di sekolah gue. Dan tentunya itu menjadi bukti kalo gue sukses menjalankan amanat dari mama gue. 

Sebagai bentuk rasa bahagia yang amat dalam, gue dan teman-teman merayakan hari itu dengan suka cita. Ini beberapa foto perayaan kelulusan gue sama temen-temen gue.

Fokus ke cewek rok merah
Muka gue masih unyu banget kan???
Hari itu menjadi hari yang sangat membahagiakan buat gue. Tapi sekaligus jadi hari yang mengharukan, pasalnya setelah ini gue akan kehilangan moment-moment istimewa di SMA. Sahabat gue, guru-guru yang sering gue boongin, gue bakalan kangen sama mereka semua. Kalo waktu bisa kembali, gue bakalan menikmati masa-masa SMA gue sebagai anak baik-baik. Ya kalaupun waktu nggak bisa kembali, gue minta sama ALLAH, semoga kelak anak gue nggak seperti gue bahkan bisa lebih baik dari mamanya. AMIN.... (^O^)

Pesan: kalau kita tersesat dan salah jalan, ingatlah betapa besar pengorbanan orang tua terhadap kita. Berusahalah menjadi pribadi yang lebih baik, karena masa depan kita yang menentukan ya kita sendiri. Orang tua hanya memfasilitasi, dan tugas kita adalah menjaga kepercayaan mereka. 




Wednesday, January 22, 2014

GALANG ANAK BERBAKAT

Pada hari sabtu tanggal 18 Januari 2014 diadakan lomba akademik non akademik yang diikuti oleh SD se-kecamatan Godong. Lombanya terdiri dari; LCC, olimpiade matematika, olimpiade IPA, melukis, membuat cerita bergambar, design batik, cipta dan baca puisi, membuat anyaman, menyanyi, menari, pidato dan pantomim. Karena penyelanggaraan lomba yang agak sedikit mendadak. Maka dalam waktu seminggu menjelang lomba semua guru pembimbing dan anak-anak peserta lomba berlatih ekstra keras. Gue mendapat tugas membimbing anak yang mengikuti lomba pidato, menyanyi, cergam, puisi dan design batik.

Akhirnya hari itu tiba, dengan persiapan seadanya kami semua berangkat menuju tempat diselenggarakannya lomba. Suasana di  lokasi tersebut sangat ramai. Meskipun cuaca mendung dan turun hujan, tak menyurutkan semangat kami untuk mengikuti kegiatan ini. Anak-anak sudah masuk ke ruangan masing-masing sesuai dengan jenis lomba yang diikuti. Para guru pendamping menunggu di luar ruangan. Pada saat itu, gue nunggu di depan ruangan pantomim. 

Berbeda dengan lomba lainnya, lomba pantomim ini yang paling seru untuk ditonton. Anak-anak yang mengikuti lomba pantomim di make over  habis-habisan. Ini murid dari SD gue yang mengikuti lomba pantomim. Namanya Galang Ridho Pangestu (Kelas V).

Galang Ridho Pangestu

Acara lomba selesai kira-kira pukul 11.00 WIB. Kami semua berkumpul di halaman sekolah sambil menunggu keputusan juri. Tak lama kemudian hasil penilaian dewan juri diumumkan. Dan sekolah gue berhasil mendapatkan sebuah piala dan menjadi juara ke 3 lomba pantomim. 

Juara 3 Lomba Pantomim
Alhamdulillah, gue dan semuanya seneng banget. Tapi gue tidak cukup puas dengan hanya mengantongi 1 piala. Harapan gue untuk lomba-lomba selanjutnya, SD gue bisa mendapatkan prestasi yang lebih banyak lagi. Tentu saja semuanya bukan tanpa usaha dan dukungan. SELAMAT YA GALANG!!! Semoga akan lebih banyak lagi anak-anak yang tergugah hatinya untuk terus meraih prestasi. 

Tuesday, January 21, 2014

KADO UNTUK JEJE

Gue punya keponakan dari suami gue. Namanya Jeje, Jeje berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri sebagai berikut; berkulit putih bersih, hidup mancung, rambut keriting kayak oomnya. Pada tanggal 14 Januari 2014 lalu Jeje berulang tahun yang ke-1. Seperti bayi-bayi kebanyakan, Jeje kelihatan senang saat ulang tahunnya dirayakan mama Tita. Jeje anak yang baik, dia tidak terburu-buru memakan kue ulang tahunnya yang telah siap di meja. Jeje masih setia menunggu tamunya.

Pada hari itu bertepatan dengan hari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Seharusnya hari itu gue libur. Tapi karena gue harus piket sekaligus mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, gue mutusin untuk berangkat ke ulang tahun Jeje setelah ini. Mudah-mudahan Jeje masih mau nunggu gue. Setelah selesai, gue nggak langsung ke rumah Jeje. Gue terlebih dahulu hunting kado buat Jeje. Setelah melalui perdebatan yang sedikit rumit dengan suami, akhirnya kami berdua memutuskan untuk membelikan kado sebuah boneka STITCH dan 1 stel pakaian sebagai hadiah dari Cha-cha (adik gue).

Gue dan STITCH
Sekitar pukul 11.30 WIB, gue tiba di rumah Jeje. Pada waktu itu semuanya masih sibuk mempersiapkan acara dan Jeje juga baru bangun tidur. Cuaca di luar gerimis sejak pagi tadi, mungkin karena itu tamu undangan Jeje terlambat datang. Acara baru dimulai pukul 14.00 WIB, Jeje sudah siap dan duduk di depan kue ulang tahunnya. Dan adik gue Cha-cha juga sudah datang. 

Acaranya berlangsung sebagaimana acara ulang tahun kebanyakan. Acara pertama adalah sambutan dari Jeje, dengan bahasa aiueo ala anak bayi Jeje sukses berorasi di depan tamu undangan. Selanjutnya kami menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” bersama untuk Jeje. Setelah lagu berakhir, kemudian Jeje meniup lilin berbentuk angka 1 tanda usianya. Kami semua bertepuk tangan bahagia. Untuk mengenang moment bahagia ini, kami semua berfoto bersama Jeje dan kue ulang tahunnya. Ini beberapa foto hasil jepretan kamera gue.

Jeje dan mama Tita
Cha-cha dan Bu Iin
Tiba saatnya penyerahan kado untuk Jeje. 

Oom Haris menyerahkan kado untuk Jeje
Gue pikir Jeje pasti suka sama kado yang gue kasih. Ternyata dugaan gue salah, Jeje lebih menyukai bermain dengan plastik bungkus kadonya. Huft, kejadian ini gue ambil hikmahnya. Mungkin selanjutnya gue mesti lebih selektif lagi memilih kado untuk Jeje. Mungkin tahun depan plastik berbentuk STITCH akan lebih menarik.

Jeje dan boneka STITCH

Jeje dan Cha-cha


SELAMAT ULANG TAHUN JEJE, SEMOGA PANJANG UMUR DAN SEHAT SELALU...!!!  

PESTA SIAGA 2014

Sejak November 2013 gue udah mulai aktif ngelatih ekstrakurikuler pramuka di sekolah gue. Akhirnya setelah beberapa kali mengalami perubahan jadwal, kegiatan pesta siaga diselenggarakan juga pada tanggal 12 Januari 2014. Menjelang hari pelaksanaan, dalam minggu pertama awal semester gue mengadakan latihan-latihan setiap hari. Gue nggak berharap menang, tapi setidaknya anak-anak bisa menampilkan yang terbaik di acara pesta siaga nanti. Semua materi gue ajarkan bersama pembina-pembina lainnya. Mulai dari materi yang bersifat keagamaan, sosial, pengetahuan umum, keterampilan, sampai permainan. Gue berupaya keras dan anak-anak juga nampak sangat antusias untuk mengikuti latihan. 

Acara Pesta Siaga tersebut diikuti oleh seluruh SD se-kecamatan Godong. Masing-masing sekolah mengirimkan 1 barung putra dan 1 barung putri yang masing-masing barung terdiri dari 8 siaga.

Barung Putri
Barung Putra
Sebelum acara mulai, terlebih dahulu diadakan upacara pembukaan. Sebagai sulung yang memimpin jalannya upacara adalah siswa dari SD Negeri Werdoyo yang bernama Rachmad Untung Sajiwo. Walaupun dengan waktu persiapan yang amat singkat, tapi dia dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai Pemimpin Upacara. 

Rachmad Untung Sajiwo
Setelah upacara selesai, masing-masing barung mulai masuk ke warung-warung yang telah disediakan. Di warung-warung tersebut mereka diuji kemampuannya. Ada 10 warung diantaranya yaitu; warung kepribadian 1(dicek kerapian dan kelengkapan seragam), kepribadian 2 (tanya jawab seputar atribut seragam pramuka siaga), tali temali (membuat simpul mati, jangkar, hidup, anyam, anyam ganda, dan pangkal), alat keterampilan (mengenal semaphore, morse, peluit, pasak, dll), kompas (menunjukkan arah), yel-yel, estafet bola, kitchen band, ingatan (benda berbentuk lingkaran, segitiga, segi empat dan bulat), serta do’a dan bacaan shalat.

Estafet Bola
Ingatan
Sekitar pukul 11.45 WIB mereka sudah berhasil menyelesaikan ujian di warung-warung. Akhirnya kami semua beristirahat sambil menunggu upacara penutupan. Upacara penutupan dimulai pukul 14.00 WIB dan pada saat itu pemenang barung tergiat diumumkan. SD kami belum mendapat juara. Gue liat dari wajah mereka sedikit kecewa karena belum bisa meraih juara. Tapi gue bangga, walaupun belum meraih juara, tapi mereka sudah berusaha menampilkan yang terbaik. Harapan gue, semoga di kompetisi selanjutkan SD gue bisa lebih baik lagi.

HARI BERSIH-BERSIH

Hari minggu itu biasanya jadi hari kebebasan gue. Karena di hari itu gue bebas dari kesibukan dan pekerjaan-pekerjaan yang menyita banyak waktu. Tapi nggak untuk minggu ini, minggu ini gue berencana untuk bersihin rumah. Ya, itu memang salah satu dari sekian banyak kewajiban gue sebagai ibu rumah tangga dan istri yang baik. Beruntungnya gue punya suami yang bisa disuruh bantu-bantu (uupsssttt). 

Sewaktu bersih-bersih gue nggak nyangka bakalan nemuin hal-hal yang bikin gue inget sama masa lalu. Bukan soal nemuin surat cinta dari mantan, foto-foto mantan, barang-barang pemberian mantan atau sejenisnya. Tapi saat itu gue nemuin foto gue sewaktu kecil. 

Foto gue edisi topless

Ini foto gue waktu SD kira-kira kelas 1. Lucu kan? Ya, gue memang lucu. Meskipun dulu gigi gue ompong, tapi gue masih tetep keliatan imut. Foto gue dengan baju merah maroon kombinasi warna putih komplit dengan rompi, baju itu salah satu dari beberapa hasil karya yang papa gue buat. Dulu gue seneng banget tiap kali dapat baju baru bikinan papa. Papa gue emang serba bisa, gue beruntung papa dulu sayang banget sama gue. Sebenarnya masih banyak lagi foto gue waktu kecil yang pengen gue ceritain. Soalnya dulu papa sering banget motret gue sama mama. Tapi setelah itu, gue nemuin sebuah benda yang membuat pikiran gue teralih. 

Cash Hape pun menjadi korban ketamakan seekor tikus
Ini cash hape gue??? Kenapa bisa?? Ini tikus yang makan? Apa gue yang nggak sadar ngegigit cash sewaktu lagi tidur? Gue jadi curiga sama suami gue, jangan-jangan dia yang makan kabelnya. Huh!!! Mungkin besok-besok gue harus lebih perhatiin pola makannya dia. Gue mau belajar lagi masak yang lebih enak biar suami gue bisa makan dengan lebih layak. 

Kwitansi pembayaran kost
Yap, abis nemuin foto dan cash, gue nemuin selembar kertas. Gue penasaran, jangan-jangan itu adalah sebuah dokumen yang sangat penting. Gue pikir mungkin itu sebuah surat wasiat, atau cek bernilai jutaan, atau bisa jadi itu adalah voucher belanja gue yang gue lupa naruh. Setelah gue buka, semua khalayan gue seketika lenyap. Ternyata itu hanyalah sebuah kwitansi belaka. Kwitansi itu buatan ibu kost sebagai bukti pembayaran uang kost bulan Mei 2013. Itu adalah bulan terakhir gue jadi anak kost. Karena setelah itu gue lulus. (^0^)

Sebenarnya masih banyak banget benda-benda yang gue temuin sewaktu bersih-bersih yang belum gue ceritain. Akhirnya gue memutuskan untuk membuang semua benda yang udah nggak terpakai dan membakarnya. Selesailah kegiatan bersih-bersih gue di hari minggu.

Thursday, December 26, 2013

JG Yellow Tersayang

JG Yellow
Ini JG, boneka ayam kesayangan gue. Ya, gue sayang banget sama dia. Kebersamaan kita udah berjalan selama kurang lebih 6 tahun. 
Ceritanya 6 tahun yang lalu, ada seorang cowok yang naksir sama gue. Waktu nembak gue, dia bawain gue boneka anak ayam. Awalnya boneka anak ayam kuning ini belum ada namanya. Sampai pada saat gunung merapi meletus, mbah Marijan meninggal dan muncullah iklan Jus Gingseng Kuku Bima Roso-roso itu. Gue terinspirasi untuk ngasih nama boneka anak ayam ini dengan sebutan JG Yellow. JG yang merupakan singkatan dari Jus Gingseng dan Yellow yang berarti kuning.

Gue bahagia banget, JG mukanya lucu banget, dia beda. Ya, dia tidak seperti anak ayam yang biasa, dia istimewa. Gue suka ngeliatin muka JG kalo lagi kangen sama pacar (dulu). Abis muka JG sama yang ngasih sedikit agak mirip. 

Dulu gue kenal cowok itu waktu pertama kali ketemu, dia adalah sosok yang sangat gue kagumi. Banyak hal yang bikin gue naksir. Rambutnya yang agak gondrong keriting ala-ala Rangga di sinetron ABCD, kulitnya putih bersih, matanya pake kacamata, cute deh pokoknya. Sekarang dia jadi suami gue. 

Ya, Haris Luqman Hakim adalah cowok tampan yang menghadiahi gue dengan boneka anak ayam. Boneka anak ayam yang jadi teman gue selama 6 tahun belakangan ini. Dan dia (yang ngasih) akhirnya jadi temen hidup gue sejak 18 Oktober 2013.

Akhirnya, gue dengan suami memutuskan untuk mengangkat JG sebagai anak dan memperlakukannya dengan baik. Dan kami hidup bahagia untuk selama-lama-lamanya.